Salah satu terobosan untuk meningkatkan daya saing produksi komoditas pangan dan hortikultura adalah melalui pengembangan dan penerapan teknologi pengendalian hama terpadu (PHT), diantaranya melalui pengembangan pestisida hayati.
Ciri utama OPT tanaman pangan dan sayuran mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan, sehingga eksistensinya laten dan pada setiap kesempatan mampu berperan sebagai OPT utama. Itulah sebabnya maka OPT merupakan faktor pembatas usahatani pangan dan hortikultura. Alasan tersebut secara perhitungan ekonomis membenarkan aplikasi pestisida yang daya efikasinya tinggi, tanpa memperhitungkan kaidah-kaidah seperti yang diisyaratkan dalam sistem pengendalian hama secara terpadu, seperti halnya komoditas bernilai ekonomi tinggi lainnya, peranan pestisida pada proses produksi sudah mencapai taraf sebagai keberhasilkan usahatani.
Beberapa kelebihan penggunaan musuh alami (natural enemies) dalam pengendalian Organisme pengganggu tumbuhan (OPT ) yaitu :
- Dapat mengefisienkan biaya usahatani secara ekonomi
- Tidak mempunyai efek samping pada lingkungan
- Dapat menekan populasi secara efektif, dan
- Dapat berkembangbiak dengan baik tidak perlu pengendalian berulangkali, serta bersifat kompatibilitas.
Beberapa kekurangan penggunaan musuh alami pada pertanaman yaitu:
- Memerlukan waktu yang cukup lama,
- Memiliki spektrum yang sempit,
- Kemungkinan akan timbul resistensi, dan
- Efikasi musuh alami tergantung tingkat populasi hama.
Beberapa musuh alami penting terhadap hama tanaman pangan dan hortikulutra yang telah diketahui efektif dan mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah sangat banyak ragamnya, hal tersebut pada umumnya banyak dipengaruhi oleh faktor implementasi di lapangan, mulai monitoring , pengambilan keputusan hingga pelaksanaan aplikasi secara bijaksana menjadi bagian yang sangat penting dalam mengantisipasi keseimbangan agroekosistem. Sehingga diperlukan profesionalisme pelaku dalam melakukan suatu tindakan keputusan yang arif agar sesuai kaidah – kaidah PHT