FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRODUKSI :
• Pola bukaan kebun
• Pola tanam dan cara penanaman
• Cara mengelola dan mengolah tanah
• Cara pemeliharaan tebu
• Pengendalian OPT
• Pelaksanaan T M A
TEKNIK
BUDIDAYA TEBU PERTAMAN (PC) LAHAN BERPENGAIRAN
• Penetapan Masa Tanam
Bulan tanam optimal 5 A – 7 B
• Pembukaan Lahan
A.
Reynoso
- Pemasangan anjir dan menyiku u/ menentukan
kemiringan, arah juring, got dll
- Pembuatan got keliling
- Pembuatan got mujur (tegak lurus got
malang)
- Pembuatan got malang sejajar kemiringan
lahan
- Pembuatan juringan dengan kedalaman 35 cm,
lebar 50 cm
B.
Mekanisasi (traktor)
• Land clearing : pembersihan lahan
• Pengolahan tanah pertama (bajak I)
• Pengolahan tanah kedua (bajak II)
penghancuran bongkahan menjadi lebih halus
• Kaeran/juringan
PENANAMAN
POLA
REYNOSO
Bubut
sebelum tanam
Turun
tanah setebal 20 s/d 25 cm sebagai kasuran.
Pembuatan
panjang muka
Persiapan
bibit terdiri dari sortasi bibit,pemotongan bibit bagal mata 2
Pelaksanaan
tanaman pada tanah normal
Pelaksanaan
tanam pada lahan banyak air (becek) dg cara : - Kijing miring - Teras bangku /
Ngursi
Tanam
pada lahan dengan air berlebih (menggenang sampai mengalir lambat).
POLA
MEKANISASI
Perbaikan
alur tanam (redress)
Pembuatan
alur tempat bagal dengan gancu
Pemberian
pupuk dasar
Penanaman
bagal
Siram/ebor
Aplikasi
herbisida pratumbuh
PEMUPUKAN
Tujuan
dari pemupukan agar tanah tetap mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi
dengan memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah.
Hal
– hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk meliputi 5 tepat, yaitu:
1. Tepat dosis
2. Tepat waktu
3. Tepat cara
4. Tepat jenis
5. Tepat tempat
PEMBUMBUNAN
Memberikan
makanan untuk tanaman dengan cara menutup pangkal batang dengan tanah
• Menggemburkan tanah disekitar tanaman.
• Merangsang pertumbuhan anakan.
• Mengurangi keasaman tanah.
• Memperbaiki sistem perakaran
• Menekan pertumbuhan rumput.
• Memperkuat sistem perakaran tanaman
• Memberikan makan pada anakan.
• Menghindari pertumbuhan anakan baru
(stop
anakan).
• Tebu tidak mudah roboh.
Macam
bumbun
• Bumbun I maksimal umur 35 hari
• Bumbun II maksimal umur 60 hari
• Bumbun III maksimal umur 90 hari
• Bumbun IV/gulud maksimal umur 6 bulan
JUGARAN
• Dilakukan pada jenis tanah berat
• Dilakukan saat tanaman berumur maks 25 hari
• Menggunakan alat garbu mata dua.
dilaksanakan pada kanan dan pada kiri alur
tanaman
• Bertujuan untuk menggemburkan tanah
disekitar tanaman, merangsang
pertumbuhan
anakan dan
mengurangi
keasaman tanah
BUMBUN
I
Dilaksanakan
saat tanaman berumur 35 hari. Keadaan tanaman : Saat tanaman mengeluarkan
anakan & berdaun 5 - 6.
Menggunakan
alat pacul / Pacul kecil.
Maksud
dan tujuan pekerjaan ini adalah untuk menggemburkan tanah disekitar tanaman,
memberikan makanan pada tanaman dan untuk menekan pertumbuhan gulma (rumput).
BUMBUN
II
1.
Dilaksanakan saat tanaman berumur maksimal 60 hari.
Keadaan tanaman.
Pada
saat anakan sudah cukup, tinggi kurang lebih 40 cm sehingga tidak
dikhawatirkan tanaman rusak/
tertimbun tanah. Jumlah batang normal 100 –
140 batang per 10 m
2.
Menggunakan alat garbu mata 3, dilaksanakan pada alur kanan – kiri tanaman.
Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah untuk
menggemburkan tanah dan untuk
memperkuat sistem
BUMBUN
III
Dilaksanakan
saat tanaman berumur maksimal 90 hari.
1.
Keadaan tanaman.
• Daun tebu sudah saling bersinggungan.
• Jumlah batang berkisar 90 – 130 per leng
10 m.
2.
Menggunakan alat pacul, dilaksanakan dengan cara memberikan tanah warek pada
tanaman (tanah galian
saat
juring habis).
Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah
untuk memberikan makan pada tanaman
dan menghindari pertumbuhan anakan baru
(stop anakan).
GARPU
SEBELUM GULUD
1.
Dilaksanakan saat tanaman berumur sekitar maksimal 4 bulan
Keadaan
tanaman
- Tanaman beruas 3-4
- Sudah mulai ada daun kering
2.
Menggunakan alat garbu mata 4, tanah waras digarbu ke pangkal tebu
Maksud dan tujuan : untuk memperbaiki sistem
perakaran dan persiapan untuk
pelaksanaan guludan.
GULUD
AKHIR
1, Dilaksanakan saat tanaman berumur maksimal 6
bulan setelah dilaksanakan klentek
sebelum gulud
(rewos).
Keadaan tanaman : - Tanaman beruas 4 – 5 ruas
Menggunakan alat pacul/ lempak(dalam ± 30 cm
dari tanah waras)
roboh dan menghindari
pertumbuhan sogolan.
-
Mengeluarkan air dipangkal tebu
-
Mempercepat pengisian gula pada pangkal tebu.
KLENTEK
I
(Klentek
sebelum gulud/rewos)
Dilaksanakan
pada tanaman yang telah beruas 3-5 ruas dilaksanakan dengan membersihkan
daun-daun kering dipangkal batang tanaman tebu. Maksud dan tujuan untuk
merangsang pertumbuhan tinggi batang dan mempermudah pelaksanaan guludan.
KLENTEK
II
Dilaksanakan
pada tanaman yang telah beruas 8-10 ruas. Maksud dan tujuan untuk mengurangi
kelembaban kebun dan menghindari tebu roboh
KLENTEK
III
Dilaksanakan
pada tanaman yang telah beruas > 14 ruas. Maksud dan tujuan untuk
mengurangi kelembaban kebun dan memudahkan persiapan penebangan (tebang
bersih). Sinar matahari menyinari batang tebu, mempercepat pertambahan
rendemen.
B.
TANAMAN KEPRASAN (RATOON)
Dilaksanakan
segera setelah pekerjaan kepras
Menggunakan
alat garpu mata 3 atau putus akar dengan luku sapi atau traktor.
Bertujuan
untuk memutuskan akar – akar lama sehingga pertumbuhan tebu baru lebih kokoh.
Untuk
menggemburkan tanah sehingga tunas muda bisa tumbuh.
Pekerjaan
selanjutnya sama dengan tanaman I (PC)
KEPRAS
Tindakan
kepras diperluhkan bila tebang di atas permukaan tanah dengan waktu pelaksanaan
paling lambat 1 minggu setelah tebang, menggunakan alat berupa cangkul yang
tajam (minimal guludan habis) atau stubble shaver.
PUTUS
AKAR
•
Tindakan memotong akar tebu lama dengan menggunakan disc bedder dan atau
brujul sapi.
•
Manfaat putus akar adalah untuk menggemburkan tanah di barisan tebu, meluruskan
arah rumpun
keprasan, dan membuat paliran untuk pemupukan.