f BURUNG HANTU - BPP Kec. MERTOYUDAN

Random Posts

Berita

Pertanian

Hama

Perikanan

Peternakan

Perkebunan

Hama

» » BURUNG HANTU


PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN
BURUNG HANTU
Tyto Alba” Sahabat Petani



Topografi Kecamatan Mertoyudan landai, pereng sungai dan luasan sawah untuk pertanian khususnya padi cukup luas, merupakan habitat yang ideal bagi perkembangbiakan tikus sawah. Secara teoritis, sepasang tikus mampu berkembang biak menjadi 2.048 ekor lebih pertahun. Kerugian yang diderita petani akibat serangan hama tikus bisa mencapai hingga 30 % produksiper musim tanam. Berbagai upaya pengendalian telah dilakukan bik gropyokan, pemasangan umpan beracun maupun pengemposan belerang namun dari tahun ke tahun serangan hama tikus belum dapat terkendali. Oleh sebab itu pengendalian tikus menggunakan musuh alami Burung Hantu Tyto Alba perlu digalakkzn karena Tyto Alba sebagai pengendali hama tikus yang efektif dan efisien, keberadaannya di wilayah kecamatan mertoyudan telah terdeteksi dan merupakan potensi awal untuk pengembangan.

Ekologi Tyto Alba “sahabat petani”
  • Burung Hantu Tyto Alba termasuk binatang berumah satu (monoceus) yang mengasuh anak-anaknya hingga dewasa.
  • Sering disebut burung “sahabat petani”
  • Salah satu familia tytonidae
  • Bergerak aktif pada malam hari
  • Dapat bertahan hidup pada dataran rendah sampai dataran tinggi
  • Berburu hingga radius lebih dari 15 km dan selalu kembali ke sarangnya.
  • Hasil uji laboratorium kotorannya 99% dari tikus dan 1 % dari serangga.
  • Tidak dapat membuat sarang sendiri, berkembang biak di lobang-lobang pohon, goa-goa, pagupon dan di atap gedung-gedung.
Keunggulan Tyto Alba “sahabat petani”Burung hantu Tyto Alba mempunyai ukuran lebih besar di bandingkan burung hantu lainnya
Kemampuan berburu sangat tinggi, tangkas menyambar dan mengejar di atas tanah
Daya penglihatan dan pendengarannya pada malam hari sangat tajam, mampu mendengar cicitan tikus pada jarak 500 m
Bulunya mempunyai lapisan lilin, sehingga tidak mudah basah dan tidak bersuara ketika terbang
Mengkonsumsi 2-3 ekor tikus per hari bahkan daya memburunya lebih banyak dari yang dimakannya.
Mampu berkembang biak dengan cepat dan mampu bertahan hidup hingga 17 tahun (Owling,2011)
Bertelur 4,5 -5 bulan sekali dengan jumlah 5 – 10 butir

Metode Pengembangan Tyto Alba
1, Investigasi
    Dilakukan untuk mengetahui keberadaan Tyto Alba baik sarang maupun lokasi perburuannya melalui:
a, Mendengarkan teriakan-teriakan burung hantu Tyto Alba pada malam hari (priyaak-priyaak)
b, Mencari “pellet” muntahan dan kotoran cair berwaqrna putih kekuningan di sekitar bangunan-bangunan
    atau tempat yang diduga sebagai tempat bertengger
c, Mencari tempat bersarang di plafon bangunan yang diperkirakan ditempati Tyto Alba

2, Pembuatan dan Pemasangan rumah/pagupon
a, Pagupon dilahan sebagai upaya mendekatkan burung kepada makanannya sekaligus sebagai tempat
    pengintaian
b. Mempercepat perkembangbiakan dengan cara menyediakan pagupon bagi pasangan baru.
c. Menekan kematian anakan, dengan cara memindahkan anakan ke pagupon yang akan diikuti oleh
    induknya
d. sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat luas bahwa Tyto Alba dilindungi dan dipelihara oleh petani.

Rumah Burung Hantu / Pagupon
  • Bahan kayu/papan, semen cor, beratapasbes, seng, ijuk, karpet
  • Berukuran panjang x lebar x tinggi : 60 x 60 x 40 cm
  • Ketinggian tiang penyangga 4-5 m
  • Lebar x tinggi pintu : 10 x 12cm
  • Tinggi dasar pintu : 7 – 10 cm agar anakan Tyto Alba tidak mudah tergelincirkeluar pagupon
  • Di dalam pagupon diletakkan daun-daun kering
  • Pagupon diletakkan di areal lahan yang sering didatangi Tyto Alba dan jarang dilewati petani.
  • Pagupon dipasang menghadap utara selatan agar terhindar dari matahari langsung
  • Dipasang didahan pohon atau dipinggir lahan menggunakan tiang, antar pagupon berjarak 100 – 200 meter/lebih

3. Pengadaan dan Pembesaran anakan Tyto Alba (Introduksi)
  • Introduksi dilakukan jika disuatu daerah tidak ditemukan keberadaan Tyto Alba
  • Mendatangkan anakan Tyto Alba umur 2 – 3 bulan dari daerah lain
  • Memelihara dan melatih pasangan Tyto Alba muda pada pagupon/ sarang buatan yang diletakkan disekitar lahan.
Pelestarian burung hantu Tyto Alba
  • Usaha Pelestarian dan Pengamanan burung hantu Tyto Alba dilaksanakan melalui:
  • Sosialisasi dan publikasi kepada seluruh lapisan masyarakat karena ancaman terbesar keamanan Tyto Alba adalah manusia/pemburu
  • Melaksanakan kegiatan penagkaran dan pemeliharaan anakan Tyto Alba
  • Mendirikan rumah burung hantu (Rubuha) disekitar sarang atau areal persawahan yang sering didatangi burung hantu Tyto Alba
  • Menghindarkan perburuan burung hantu Tyto Alba secara liar dan mencegah perjual belian di pasaran
  • Membuat peraturan tentang pelestarian dan pengembangan burung hantu Tyto Alba
Pengendalian hama tikus menggunakan musuh alami Burung Hantu “Tyto Alba” telah dilakukan oleh banyak Kabupaten/Kota di Indonesia (Demak, Ngawi, Sleman, Asahan dan lain-lain) pada tahun 2013 Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang telah merintis pengembangan Tyto Alba sebagai musuh alami hama tikus melalui Sosialisasi, Pelatihan, penyuluhan, penyebaran leaflet dan pembuatan rumah burung hantu (Rubuha) oleh karena itu perlu kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak untuk semakin memasyarakaatkan pengembangan Tyto Alba ini.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

1 komentar

  1. Punten Pak/Bu, saya Hery PPL P2BN dari Indramayu, tertarik dengan pengendalian Hama Tikus menggunakan burung ini, bagaimana caranya ya, 27 kelompok tani ingin studi banding ke Mertoyudan

    BalasHapus